Metabolisme Protein
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu
untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki
gugus amina (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Berdasarkan banyaknya asam
amino dapat dibedakan menjadi:
1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam
amino).
2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam
amino.
Beberapa jenis protein antara lain:
1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia
dalam diet
karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, sedangkan asam amino
non-esensial
adalah golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh (dalam
hati).
Terdapat 8 jenis asam amino esensial yaitu:
1. Isoleucin
2. Leucin
3. Lysin
4. Phenylalanine
5. Threonine
6. Tryptophan
7. Valine, dan
8. Methionin; mengandung unsur sulfur (S).
Manfaat dan Fungsi Asam Amino
Protein dalam tubuh digunakan untuk keperluan:
1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku.
2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus.
3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin.
4. Mensintesis asam amino non-esensial dengan menggabungkan asam
keto
melalui proses transaminasi oleh hati.
5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb.
Intake protein dalam diet digunakan untuk mengganti protein dan
asam amino yang hilang. Keseimbangan nitrogen tercapai manakala jumlah nitrogen
dalam urin sama dengan jumlah nitrogen dalam protein yang dimakan. Pada
individu normal, jika intake protein meningkat, maka deaminasi meningkat dan
ekskresi urea juga meningkat sehingga terjadi keseimbangan nitrogen. Akan
tetapi, jika pada kondisi sekresi hormon katabolitik dari kortek adrenal
meningkat atau insulin menurun atau saat puasa, maka nitrogen yang hilang lebih
besar dari intake, akibatnya kesimbangan nitrogen menjadi negatif. Asam amino
selanjutnya digunakan untuk: Biosintesis protein tubuh di dalam ribosom. Mengganti
jaringan yang rusak. Jika diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.
Fungsi dan Peranan Protein
Protein memegang
peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara
lain:
1.
Transportasi
dan penyimpanan
Molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik.
Contohnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan
transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
2.
Proteksi
imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan sensitif dapat
mengenal kemudian bergabung dengan benda asing seperti: virus, bakteri, dan sel
dari organisme lain.
3.
Koordinasi
gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.
Misalnya pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh
flagela.
4.
Penunjang
mekanis
Ketegangan dan kekerasan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen
yang merupakan protein fibrosa.
5.
Katalisis
enzimatik
Sebagaian besar reaksi kimia dalam sistem biologi, dikatalisis oleh
enzim dan hampir semua enzim yang berperan adalah protein.
6.
Membangkitkan
dan menghantarkan impuls saraf
Rangsang spesifik direspon oleh selespon sel saraf diperantarai
oleh protein reseptor.
Contohnya rodopsin adalah protein yang sensitive terhadap cahaya
ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada
sinapsis.
7.
Pengendali
pertumbuhan dan diferensiasi
Protein mengatur pertumbuhan dan diferensiasi organism tingkat
tinggi. Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan
saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008).
Fungsi protein
bagi kesehatan:
1.
Pertumbuhan
dan pemeliharaan
Rambut, kulit, dan kuku membutuhkan asam-asam amino yang mengandung
sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama urat-urat dan jaringanikat.
2.
Memelihara
netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi
dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf konstan. Sebagian jaringan
tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45)
3.
Sumber
energi
Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kkal/g protein.
Manfaat Protein
Protein bagi tubuh
adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat berperan untuk perkembangan
tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa, apabila terjadi luka,
memardan sebagainya, maka protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Isoflavon yangterkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang
larut dalam air dan bersifat antiaging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant
(anti radikal bebas).
Manfaat Protein Sebagai Enzim
Hampir semua
reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi
transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi
kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam
sistem biologis.
Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein
murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak
dibawah 5 tahun. Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan
kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus.
1.
Kwashiorkor
Kwashiorkor lebih banyak
pada anak usia tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih
sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.
2.
Marasmus
Marasmus berasal dari
kata Yunani yaitu wasting/merusak. Maramus pada umumnya merupakan
penyakit pada bayi (dua belas bulan
pertama), karena terlambat diberi makan tambahan. Penyakit ini dapat terjaadi
karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis
atau sering terkena infeksi terutama gastroenteritis.
Akibat Kelebihan Protein
Kelebihan protein
secara berlebihan tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein
biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan
protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di
hati.
INI DARI:
INI DARI:
Sunita,
Almaitsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Clark, Nancy. 2001. Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Staff UNY. 2011. “Metabolisme Makanan”. (On-line). staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bb6-Metabolisme.pdf.