Minggu, 10 Juni 2012

PROTEIN DAN KESEHATAN

Share sebagian isi makalah ane ya.. semoga bisa membantu cekidooot :))


      Metabolisme Protein
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki gugus amina (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Berdasarkan banyaknya asam amino dapat dibedakan menjadi:
1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).
2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino.
Beberapa jenis protein antara lain:
1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia dalam diet
karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, sedangkan asam amino non-esensial
adalah golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh (dalam hati).
Terdapat 8 jenis asam amino esensial yaitu:
1. Isoleucin
2. Leucin
3. Lysin
4. Phenylalanine
5. Threonine
6. Tryptophan
7. Valine, dan
8. Methionin; mengandung unsur sulfur (S).
Manfaat dan Fungsi Asam Amino
Protein dalam tubuh digunakan untuk keperluan:
1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku.
2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus.
3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin.
4. Mensintesis asam amino non-esensial dengan menggabungkan asam keto
melalui proses transaminasi oleh hati.
5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb.
Intake protein dalam diet digunakan untuk mengganti protein dan asam amino yang hilang. Keseimbangan nitrogen tercapai manakala jumlah nitrogen dalam urin sama dengan jumlah nitrogen dalam protein yang dimakan. Pada individu normal, jika intake protein meningkat, maka deaminasi meningkat dan ekskresi urea juga meningkat sehingga terjadi keseimbangan nitrogen. Akan tetapi, jika pada kondisi sekresi hormon katabolitik dari kortek adrenal meningkat atau insulin menurun atau saat puasa, maka nitrogen yang hilang lebih besar dari intake, akibatnya kesimbangan nitrogen menjadi negatif. Asam amino selanjutnya digunakan untuk: Biosintesis  protein tubuh di dalam ribosom. Mengganti jaringan yang rusak. Jika diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.

      Fungsi dan Peranan Protein
            Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara lain:
1.         Transportasi dan penyimpanan
Molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Contohnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
2.         Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan sensitif dapat mengenal kemudian bergabung dengan benda asing seperti: virus, bakteri, dan sel dari organisme lain.
3.         Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Misalnya pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4.         Penunjang mekanis
Ketegangan dan kekerasan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5.         Katalisis enzimatik
Sebagaian besar reaksi kimia dalam sistem biologi, dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim yang berperan adalah protein.
6.         Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Rangsang spesifik direspon oleh selespon sel saraf diperantarai oleh protein reseptor.
Contohnya rodopsin adalah protein yang sensitive terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis.
7.         Pengendali pertumbuhan dan diferensiasi
Protein mengatur pertumbuhan dan diferensiasi organism tingkat tinggi. Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008).
            Fungsi protein bagi kesehatan:
1.      Pertumbuhan dan pemeliharaan
Rambut, kulit, dan kuku membutuhkan asam-asam amino yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama urat-urat dan jaringanikat.
2.      Memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf konstan. Sebagian jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45)
3.      Sumber energi
Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kkal/g protein.

      Manfaat Protein
            Protein bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa, apabila terjadi luka, memardan sebagainya, maka protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak. Isoflavon yangterkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang larut dalam air dan bersifat antiaging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant (anti radikal bebas).
Manfaat Protein Sebagai Enzim
            Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.

      Akibat Kekurangan Protein
            Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah 5 tahun. Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus.
1.      Kwashiorkor
      Kwashiorkor lebih banyak pada anak usia tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.
2.      Marasmus
      Marasmus berasal dari kata Yunani yaitu wasting/merusak. Maramus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi  (dua belas bulan pertama), karena terlambat diberi makan tambahan. Penyakit ini dapat terjaadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi terutama gastroenteritis.

     Akibat Kelebihan Protein
            Kelebihan protein secara berlebihan tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati. 


INI DARI:

Sunita, Almaitsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Clark, Nancy. 2001. Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga. Jakarta: PT Raja Grafindo        Persada.
Staff UNY. 2011. “Metabolisme Makanan”. (On-line).            staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bb6-Metabolisme.pdf.